Pages

Selasa, 05 Mei 2015

Sistem Manajemen Mutu Membuat Peserta Didik Laku di Pasar Kerja, Contoh di SMKN1 Bandung Tulung Agung

Manajemen mutu  adalah semua aktivitas dan fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan  kebijakan kualitas, tujuan tujuan  dan tanggung jawab,serta mengimplemantasikannya melalui alat alat seperti perencanaan kualitas,quality control ,jaminan kualitas dan peningkatan kualitas. ISO 8402

“All assets, capabilities, organizational,processes, firm attributes, information, 
knowledge etc, controlled by a firm that enable to conceive of and implement strategies that improve its efficiency and effectiveness “. Breney dalam teori Resource Based .


Dalam kegiatan pembelajaran vocational  peserta didik dituntut untuk mampu menjawab tantangan dalam konteks internasional,nasional dan regional  serta mampu memberikan solusi kepada masyarakat sekitar.  Salah satunya adalah sebuah sekolah kejuruan  yang  berada didesa Batangan sekitar  3 Km dari pusat kecamatan yaitu  SMKN 1 Bandung Tulung Agung menerapkan manajemen mutu untuk mempersiapkan lulusan agar  memiliki competitive advantage terutama dalam menghadapi pasar bebas dan mempersiapkan lulusan untuk memiliki life skill.  

Dengan dukungan guru profesional 91 orang dan 16 orang tenaga kependidikan ini  memiliki enam bidang study keahlian yakni Teknik Kendaraan Ringan ,Teknik Sepeda Motor ,Akuntansi Teknik Komputer dan Jaringan ,Administrasi  Perkantoran  dan Teknik Elektro Industri. Para lulusan sekolah ini sudah dilirik oleh berbagai dunia indutri dan perusahaan.

Sebagaimana disampaikan oleh  Bapak  Drs. H Nurhsyim ,MM  selaku Kepala SMKN 1 Bandung Tulung Agung  dalam pengelolaan pembelajaran pihak manajemen sekolah melengkapi saarana dan prasarana dengan fasilitas laborotarium komputer dan ruang praktikum yang representatif,integrasi pembelajaran soft skill dan hard skill dengan harapan peserta didik terbiasa memiliki etika dan etos kerja tinggi. Peserta didik  dibiasakan memahami bahwa ilmu tidak hanya didapatkan dari ruang kelas saja melainkan melalui pengalaman prktek kerja langsung melalui prakerin.

Melalui prakerin inilah siswa dapat teridentifikasi karakter “profesionalnya “ dalam menjalankan tugas pihak industri yang digunakan praktek oleh para siswa. Disamping siswa bersangkutan juga mendapatkan transfer pengetahuan ,keterampilan dan sikap kerja dari dunia industri bersangkutan.

Dari prakerin inilah perusahaan pada akhirnya menetapkan untuk rekrutmen para lulusan lantaran siswa memiliki nilai sikap rajin ,jujur, terampil, tangguh kompetitif dan profesional. Peran sekolah untuk membangun relasi sebanyak banyaknya  dengan perusahaan dan dunia industri adalah kunci agar lulusan SMK lebih mudah dan cepat terserap pasar kerja.

Tidak hanya mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga profesional saja melainkan juga menyiapkan lulusan untuk berani berwirausaha ,oleh karena itu pembelajaran kewirausahaan diberikan kepada siswa agar lebih mandiri dan life skill untuk masa depan pendidik.


Sebagaimana total quality management, maka proses MBS sebuah lembaga pendidikan vocasional  harus menetapkan ukuran ukuran output secara spesifik pada feature, nilai nilai dan atribut kegiatan yang teruji dari dua  sisi. Sisi pertama adalah mencetak lulusan sesuai dengan standar pendidikan nasional dan kebutuhan pemenuhan lapangan kerja disisi  lain. Dengan demikian kepuasaan stakeholder merupakan  key performance  indicator,dari pelayanan Pendidikan di SMKN 1 Bandung Tulung Agung .  

Daftar Pustaka
Kehumasan Sekolah Kank Hari
Naskah ragam pendidikan Jawa Timur : SMKN 1  Bandung   Tulung Agung. 


0 komentar:

Posting Komentar