Wahana pembelajaran luar kelas
adalah sebuah wahana yang memiliki diferensiasi dan keunggulan yang memudahkan
siswa untuk menyerap pembelajaran dengan mudah. Para penyelanggara pendidikan
harus jeli dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga
anak tidak mengalami kejenuhan dalam proses pembelajarannya. Bicara mengenai
pembelajaran tentunya tak terlepas dengan faktor psikologis dan emosi peserta
didik.
“...In the new paradigm, learning is an act of self volition. It is a
self actuated process of creating skill, discovering knowledge and satisfying
ones own curiosity” William Ellis , Creating Learning Community.
Oleh karena itulah menyediakan
wahana pembelajaran menjadi istana bermain yang menyenangkan bagi anak adalah
sebuah tantangan tersendiri. Namun pembelajaran diluar kelas biasanya hanya
digunakan sebagai pelengkap dari sebuah metode pengajaran saja,tidak didesain
sedemikian rupa untuk mengeskplorasi,elaborasi kepentingan peserta didik.
Padahal sangatlah penting bagi para pendidk untuk menyadari bahwa nilai nilai
pembelajaran harus terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran diluar kelas dengan
efektif,dengan “bermain” mereka juga belajar.
SMPN 1 Dlanggu Mojokerto hadir memberikan alternatif sebuah kegiatan
pembelajaran dengan menyediakan wahana istana bermain bagi peserta didik
melalui lingkungan asri yang terdapat didalamnya hutan sekolah ,green house seperti layaknya taman
wisata. Desain arsitektur sekolah yang memiliki luas tanah kurang lebih 2,8
hektar ini memiliki 50 % bangunan sarana
pembelajaran,35 % area taman sekolah dan 15 % lahan pertanian sebagai sarana
pembelajaran dan pengembangan karakter
peduli lingkungan.
The American Society for Horicultural Science,menemukan bahwa orang
yang ditempat kerjanya memiliki pemandangan alam atau banyak dilingkupi tanaman
hidup ,melaporkan kepuasan kerja dan kebahagiaan hidup dari pada kantor yang
hanya berdinding tembok saja. Hal tersebut sepertinya juga berlaku didalam
kegiatan pembelajaran disekolah,siswa menjadi lebih betah dan dapat belajar
dengan rasa senang,ememanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber dan
media belajarnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak
A. Nari, S.Pd.M.Pd selaku Kepala SMPN 1
Dlanggu Mojokerto,terdapat keterkaitan erat antara penerapan pembelajaran luar
kelas dengan prestasi siswa yakni pada pengalaman proses pembelajaran terutama
pada keterampilan dalam memanfaatkan beragam contoh kongkrit dari lingkungan
sekitarnya dalam menjawab jabaran teori, siswa menemukan sendiri jawaban
dari persoalan konsep yang dipelajarinya dengan objek sesungguhnya. Misalnya
ilmu phytagoras untuk menghitung tinggi pohon dalam pembelajaran Matematika. Bukan itu saja siswa dapat mengembangkan
imajinasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris seperti,monolog ,drama, membaca puisi menulis
syair dsb. Dengan mengambil objek benda benda didalam “hutan –sekolah” sebagai
bahan pemicu munculnya imajinasi.
Berbicara kesiapan tenaga
pendidik dalam pembelajaran di luar kelas masing masing guru mapel diwajibkan
mengenali karakteristik kompetensi dasar dari materi yang akan disampaikan
berkaitan dengan diperlukannya
pembelajaran diluar kelas. Para pendidik menyusun rencana pembelajaran
(RPP) dari silabus yang telah ditentukan dengan penambahan pengalaman belajar
luar kelas sebagai penguat tercapainya daya serap siswa sesuai dengan tuntutan
kompetensi dasar yang hendak diraih. Silabus dikaji dan dikembangkan secara
teratur oleh guru secara mandiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh
setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip perencanaan
pembelajaran dan direview secara berkala untuk memastikan dampaknya pada
peningkatan hasil belajar dan peningkatan mutu peserta didik.
Tak mengherankan jika SMPN 1
Dlanggu Mojokerto meraih beberapa prestasi tingkat Nasional Sekolah Sehat (UKS)
tahun 2002, Sekolah Berbudaya Lingkungan Sehat tahun 2004, Sekolah Adiwiyata
Nasional tahun 2006, Adiwiyata Mandiri
tahun 2007 dan Adiwiyata kencana tahun 2008.
SMPN 1 Dlanggu Mojokerto
memberikan pendampingan secara menyeluruh kepada peserta didik bukan saja
pendampingan dalam pencapaian dari akademis namun juga aspek natural yang mencakup
lifeskill,minat dan bakat peserta didik. Dengan melakukan pendampingan ini para
siswa pada akhirnya dapat terasah knowledge, knowhow, mental attitude
dan spiritual intelligence, sebagaimana
diharapkan oleh undang undang sisdiknas menjadikan peserta didik menjadi manusia seutuhnya.
Daftar Pustaka:
Kank Hari Konsep Kehumasan
Pendidikan Indonesia
Naskah Ragam Pendidikan ,Prod UPT
Tekkomdik Dinas Pendidikan Jawa Timur : SMPN 1 Dlanggu Mojokerto.
0 komentar:
Posting Komentar