Pages

Senin, 25 Mei 2015

Hutan Sekolah Wahana Pembelajaran Luar Kelas, SMPN1 Dlanggu Kab. Mojokerto Jawa Timur

Wahana pembelajaran luar kelas adalah sebuah wahana yang memiliki diferensiasi dan keunggulan yang memudahkan siswa untuk menyerap pembelajaran dengan mudah. Para penyelanggara pendidikan harus jeli dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga anak tidak mengalami kejenuhan dalam proses pembelajarannya. Bicara mengenai pembelajaran tentunya tak terlepas dengan faktor psikologis dan emosi peserta didik.

“...In the new paradigm, learning is an act of self volition. It is a self actuated process of creating skill, discovering knowledge and satisfying ones own curiosity” William Ellis , Creating Learning Community.


Oleh karena itulah menyediakan wahana pembelajaran menjadi istana bermain yang menyenangkan bagi anak adalah sebuah tantangan tersendiri. Namun pembelajaran diluar kelas biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap dari sebuah metode pengajaran saja,tidak didesain sedemikian rupa untuk mengeskplorasi,elaborasi kepentingan peserta didik. Padahal sangatlah penting bagi para pendidk untuk menyadari bahwa nilai nilai pembelajaran harus terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran diluar kelas dengan efektif,dengan “bermain” mereka juga belajar.

SMPN 1 Dlanggu Mojokerto  hadir memberikan alternatif sebuah kegiatan pembelajaran dengan menyediakan wahana istana bermain bagi peserta didik melalui lingkungan asri yang terdapat didalamnya hutan sekolah ,green house seperti layaknya taman wisata. Desain arsitektur sekolah yang memiliki luas tanah kurang lebih 2,8 hektar ini memiliki  50 % bangunan sarana pembelajaran,35 % area taman sekolah dan 15 % lahan pertanian sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan  karakter peduli lingkungan.

The American Society for Horicultural Science,menemukan bahwa orang yang ditempat kerjanya memiliki pemandangan alam atau banyak dilingkupi tanaman hidup ,melaporkan kepuasan kerja dan kebahagiaan hidup dari pada kantor yang hanya berdinding tembok saja. Hal tersebut sepertinya juga berlaku didalam kegiatan pembelajaran disekolah,siswa menjadi lebih betah dan dapat belajar dengan rasa senang,ememanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber dan media belajarnya. 


Sebagaimana disampaikan oleh Bapak  A. Nari, S.Pd.M.Pd selaku Kepala SMPN 1 Dlanggu Mojokerto,terdapat keterkaitan erat antara penerapan pembelajaran luar kelas dengan prestasi siswa yakni pada pengalaman proses pembelajaran terutama pada keterampilan dalam memanfaatkan beragam contoh kongkrit dari lingkungan sekitarnya dalam menjawab jabaran teori, siswa menemukan sendiri   jawaban dari persoalan konsep yang dipelajarinya dengan objek sesungguhnya. Misalnya ilmu phytagoras untuk menghitung tinggi pohon dalam pembelajaran Matematika.  Bukan itu saja siswa dapat mengembangkan imajinasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan  Bahasa Inggris  seperti,monolog ,drama, membaca puisi menulis syair dsb. Dengan mengambil objek benda benda didalam “hutan –sekolah” sebagai bahan pemicu munculnya imajinasi.

Berbicara kesiapan tenaga pendidik dalam pembelajaran di luar kelas masing masing guru mapel diwajibkan mengenali karakteristik kompetensi dasar dari materi yang akan disampaikan berkaitan dengan diperlukannya  pembelajaran diluar kelas. Para pendidik menyusun rencana pembelajaran (RPP) dari silabus yang telah ditentukan dengan penambahan pengalaman belajar luar kelas sebagai penguat tercapainya daya serap siswa sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar yang hendak diraih. Silabus dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip perencanaan pembelajaran dan direview secara berkala untuk memastikan dampaknya pada peningkatan hasil belajar dan peningkatan mutu peserta didik.


Tak mengherankan jika SMPN 1 Dlanggu Mojokerto meraih beberapa prestasi tingkat Nasional Sekolah Sehat (UKS) tahun 2002, Sekolah Berbudaya Lingkungan Sehat tahun 2004, Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2006, Adiwiyata  Mandiri tahun 2007 dan Adiwiyata kencana tahun 2008.  

SMPN 1 Dlanggu Mojokerto memberikan pendampingan secara menyeluruh kepada peserta didik bukan saja pendampingan dalam pencapaian dari akademis namun juga aspek natural yang mencakup lifeskill,minat dan bakat peserta didik. Dengan melakukan pendampingan ini para siswa pada akhirnya dapat terasah  knowledge, knowhow, mental attitude dan spiritual intelligence, sebagaimana diharapkan oleh undang undang sisdiknas menjadikan peserta didik  menjadi manusia seutuhnya.  

Daftar Pustaka:

Kank Hari Konsep Kehumasan Pendidikan Indonesia
Naskah Ragam Pendidikan ,Prod UPT Tekkomdik Dinas Pendidikan Jawa Timur : SMPN 1 Dlanggu Mojokerto.




0 komentar:

Posting Komentar