Keyakinan pada keunggulan budaya
bangsa tidak cukup diungkapkan namun juga harus diupayakan melalui beberapa
kegiatan yang dapat mentransformasikan budaya tadi dalam sebuah karya. Budaya yang sukses bermetamorfosis kedalam
anak muda atau generasi penerus muaranya satu yakni budaya tersebut diminati
,menjadi andalan dan menjadi trend dikalangan mereka. Oleh karena itu jika
budaya tersebut ingin tetap lestari dan ingin menjadi budaya yang daerah yang
dapat dikenal secara nasional dan menglobal ,maka peran dunia pendidikan
khususnya sekolah menjadi tumpuan dalam
strategi pengembangan budaya.
Seperti yang disampaikan oleh Roy Serpa ,Marry I Saxton and
Associates,Gaining Control of the Corporate Culture: “Researchers recognize
that organizations develop different cultures,that these cultures have
different performance implication and that can be Changed”.
SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung yang populer dikalangan siswa dengan
sebutan SMARIDUTA berdiri sejak tahun 1960an,
tentu sekolah ini telah banyak menghasilkan lulusan yang menjadi “orang”
sukses. Sebagai sekolah yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan tentu
mereka tidak perlu diragukan lagi dalam menghasilkan lulusan yang memiliki
kecerdasan akademik,terbukti sangat banyak lulusannya yang diterima di PTN
favorit. Namun yang menarik untuk kita simak adalah konsistensi sekolah dalam
mengembangkan pendidikan cinta tanah air melalui kegiatan ekstra kurikuler dan
pembiasaan mengenal ragam budaya indonesia.
Kegiatan ekstrakulikuler membatik
adalah kegiatan yang diminati siswa
dikarenakan dapat mengakomodasu imajinasi dan kreatifitas siswa dari
proses penciptaan ide motif batik sesuai dengan motif batik khas Tulungagung,mengambar
pola, membatik sampai menjadi sebuah produk kain batik itu sendiri,tidak
mengherankan jika SMARIDUTA serin menjadi
langganan juara lomba desain batik tingkat kabupaten maupun provinsi.
Bukan hanya itu sekolah yang
menempati lahan seluas satu hektar ini
,meraih beragam prestasi seperti OSN dan prestasi dibidang seni maupun olah
raga. Konsistensi “Pioneer” sekolah pelestari budaya ini diwujudkan dengan dibangun nya pendopo untuk pentas seni
sekaligus sebagai outdoor learning
activity . Bangunan yang berbentuk audiotorium merupakan bangunan panggung pertunjukkan seni dilengkapi
glasswool lengkap dengan kursi penonton persis seperti gedung theater pada
pentas profesional. Audiotorium ini banyak digunakan untuk pentas seni
siswa,pemutaran film,ataupun sebagai rekaman audio visual.
Sebagaimana disampaikan Kepala
SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung,Bapak Drs. Harim Soejatmiko,MM, ketersediaan sarana dan prasarana lengkap dan
mewah merupakan prinsip sekolah untuk konsisten dalam pengembangan pendidikan
karakter cinta tanah air melalui strategi budaya oleh karena itu agar siswa tumbuh sense of belonging dan sense of ownership merumuskan strategi
pengembangan pendidikan karakter,cara mewujudkannya dalam kegiatan pembelajaran
dan proses pembelajaran itu
sendiri.
Setiap sekolah tentu punya
karakter keunikan sendiri sendiri,program differentiation, namun yang dilakukan
SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, pengelola sekolah tahu bahwa para pemuda
memiliki jiwa seni dan cinta tanah air dipadukan dengan strategi yang kreatif terus menerus ,hasilnya peserta didik bukan hanya memiliki daya saing
dibidang akademik namun juga pada olah raga dan seni.
Daftar Pustaka
Kehumasan Sekolah Kank Hari
Naskah Ragam Pendidikan Jawa
Timur : SMAN 1 Kedung Waru Tulung Agung Jawa Timur.
0 komentar:
Posting Komentar