Pages

Senin, 04 Mei 2015

Audiotorium Kesenian , Sarana Cinta Budaya Indonesia kepada Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungangung

Keyakinan pada keunggulan budaya bangsa tidak cukup diungkapkan namun juga harus diupayakan melalui beberapa kegiatan yang dapat mentransformasikan budaya tadi dalam sebuah karya.  Budaya yang sukses bermetamorfosis kedalam anak muda atau generasi penerus muaranya satu yakni budaya tersebut diminati ,menjadi andalan dan menjadi trend dikalangan mereka. Oleh karena itu jika budaya tersebut ingin tetap lestari dan ingin menjadi budaya yang daerah yang dapat dikenal secara nasional dan menglobal ,maka peran dunia pendidikan khususnya sekolah  menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan budaya.

Seperti yang disampaikan oleh Roy Serpa ,Marry I Saxton and Associates,Gaining Control of the Corporate Culture: “Researchers recognize that organizations develop different cultures,that these cultures have different performance implication and that can be Changed”.


SMA Negeri 1 Kedungwaru  Tulungagung yang populer dikalangan siswa dengan sebutan SMARIDUTA berdiri sejak tahun 1960an,  tentu sekolah ini telah banyak menghasilkan lulusan yang menjadi “orang” sukses. Sebagai sekolah yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan tentu mereka tidak perlu diragukan lagi dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan akademik,terbukti sangat banyak lulusannya yang diterima di PTN favorit. Namun yang menarik untuk kita simak adalah konsistensi sekolah dalam mengembangkan pendidikan cinta tanah air melalui kegiatan ekstra kurikuler dan pembiasaan mengenal ragam budaya indonesia.

Kegiatan ekstrakulikuler membatik adalah kegiatan yang diminati siswa  dikarenakan dapat mengakomodasu imajinasi dan kreatifitas siswa dari proses penciptaan ide motif batik sesuai dengan motif batik khas Tulungagung,mengambar pola, membatik sampai menjadi sebuah produk kain batik itu sendiri,tidak mengherankan jika SMARIDUTA serin menjadi  langganan juara lomba desain batik tingkat kabupaten maupun provinsi.

Bukan hanya itu sekolah yang menempati lahan seluas  satu hektar ini ,meraih beragam prestasi seperti OSN dan prestasi dibidang seni maupun olah raga.  Konsistensi “Pioneer” sekolah  pelestari budaya ini   diwujudkan dengan  dibangun nya pendopo untuk pentas seni sekaligus sebagai outdoor learning activity . Bangunan yang berbentuk audiotorium merupakan bangunan  panggung pertunjukkan seni dilengkapi glasswool lengkap dengan kursi penonton persis seperti gedung theater pada pentas profesional. Audiotorium ini banyak digunakan untuk pentas seni siswa,pemutaran film,ataupun sebagai rekaman audio visual.

Sebagaimana disampaikan Kepala SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung,Bapak Drs. Harim Soejatmiko,MM,  ketersediaan sarana dan prasarana lengkap dan mewah merupakan prinsip sekolah untuk konsisten dalam pengembangan pendidikan karakter cinta tanah air melalui strategi budaya oleh karena itu  agar siswa tumbuh sense of belonging dan sense of ownership merumuskan strategi pengembangan pendidikan karakter,cara mewujudkannya dalam kegiatan pembelajaran dan  proses pembelajaran itu sendiri. 

Setiap sekolah tentu punya karakter keunikan sendiri sendiri,program differentiation, namun yang dilakukan SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung, pengelola sekolah tahu bahwa para pemuda memiliki jiwa seni dan cinta tanah air dipadukan dengan strategi  yang kreatif terus menerus ,hasilnya  peserta didik bukan hanya memiliki daya saing dibidang akademik namun juga pada olah raga dan seni. 

Daftar Pustaka

Kehumasan Sekolah Kank Hari
Naskah Ragam Pendidikan Jawa Timur : SMAN 1 Kedung Waru  Tulung Agung Jawa Timur.  



0 komentar:

Posting Komentar