Pages

Minggu, 12 April 2015

Tebarkan Kebajikan Untuk Dunia Melalui Kajian Kitab Kuning Berbahasa Inggris, Case Study SMP Puncak Darussalam Kabupaten Pamekasan

Menempuh perjalanan  lebih dari 12 KM dari pusat kota ,berkelok ,menanjak dan melewati pemandangan alam yang asri menuju puncak bukit Desa Potokan Daya kecamatan Palengaan  Kabupaten Pamekasan untuk  bertemu pengurus SMP Puncak Darusalam kab Pamekasan, sungguh  travelling yang sangat menyenangkan.

  Terlebih menyenangkan lagi  setelah bertemu bapak Kyai Abdul Hanan selaku pemimpin pondok beserta jajarannya, kami ,saya bersama kru ragam pendidikan Jawa Timur UPT Tekkomdik  disambut hangat seperti menyambut keluarga dekat. Sehingga seluruh kepenatan dari subuh  sampai menjelang sholat magrib menjadi hilang dan terasa fresh kembali.

Bangunan pondok “salafi” didesain dengan arsitektur modern sehingga menambah kekagumam kami atas pelayanan pendidikan di sekolah ini,mengingat keberadaan bangunan tersebut berada di puncak bukit yang dikelilingi hutan lebat. Pemandangan indah  dibawah bukit terlihat asri dari lokasi pondok yang juga sekaligus lokasi SMP Puncak Darussalam Kabupetan Pamekasan.


Disekolah inilah pembelajaran Kitab Kuning di terjemahkan kedalam bahasa Inggris sebagai kompetensi Wajib bagi peserta didik SMP Puncak Darusalam Pamekasan. Sekolah yang juga mengacu pada kurikulum nasional memiliki kurikulum lokal yakni pembentukan Spiritual Intelligence  untuk membentuk karakter religius ,berpengetahuan mandiri  dan berketerampilan serta berakhlak mulia dengan kurikulum pesantren dengan model pembelajaran boarding school.  

Salah satunya  yakni kajian kitab kuning berbahasa Inggris,dimana kitab kuning adalah kitab tradisional yang berisi pelajaran agama Islam  yang biasanya diajarkan pada pondok pesantre yang juga dikenal sebagai kitab gundul karena tidak adanya tanda bacaan, Kitab ini biasanya berisi ilmu fiqh ,aqidah,akhlak,tashauf ,hadist ,sejarah tafsir Al Qur’an sehingga mutu lulusan memiliki added value .

Tentu saja bukanlah mudah mengkombinasikan metode pembelajaran  antara Kitab Kuning sebagai disiplin ilmu yang menggunakan nahfu dan sharaf dengan  bahasa inggris sebagai disiplin ilmu  grammer sebagai tata bahasa  tersendiri apalagi jika  mengingat peserta didik adalah usia SMP. Namun kesulitan ini merupakan tantangan bagi SMP Puncak Darussalam untuk meningkatkan mutu pelayanan prima pendidikan kepada peserta didik.

Strategi yang diterapkan untuk membentuk kompetensi bahasa Inggris melalui Darwis Classical ,yakni siswa masuk pada kelas  bahasa inggris yang didesain agar peserta dapat menguasai bahasa Inggris dalam membaca,berbicara,mendengarkan dan menulis  dengan mudah tentunya sesuai dengan kaidah bahasa universal dibawah bimbingan guru profesional . 

Sedangkan untuk dasar dasar nahfu dan sharaf dibentuk kelas tersendiri  dibawah bimbingan para guru profesional sehingga siswa  juga mengusasi dasar dasar kemampuan membaca Kitab Kuning.
Pertemuan antara metode bahasa inggris dan metode cara membaca Kitab kuning inilah kemudian dikembangkan menjadi kelas transelasi kitab kuning kedalam bahasa  Inggris juga dibawah bimbingan tenaga pendidik profesional.

 Layaknya sebuah pesantren tentu saja Taklim Muta’alim merupakan dasar  dari kegiatan belajar mengajar yang diadalamnya juga berisi adab pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dunia dan diniyah melainkan peserta didik juga mendapatkan pembelajaran adab belajar,menjadi santri ,dan akhlak mulia .

Model pembelajaran kitab kuning berpedoman pada peningkatan kompetensi individual melalui model sorogan dimana para siswa diukur kemampuan indidividualnya melalui kemampuan membaca ,menterjemahkan kata demi kata  secara mandiri dihadapan guru pembinanya. Metode ini sangat efektif untuk mengukur ketuntasan minimal dari meteri yang harus dikuasai siswa.

Model berikutnya adalah halaqoh dimana para peserta didik diasah  disccussion skill atau belajar dalam kelompok kelompok kecil sehingga terjadi proses adaptasi ,kecakapan sosial ,kemampuan berkomunikasi secara kelompok dan kemandirian dapat terjalin  harmonis.  

Model Bandongan adalah transfer knowledge dari kyai atau para ustadz yang disimak,mendengar ,menyimak dan mencatat  oleh para santri sebagai peserta didik  dengan “buku paket” yang dimiliki peserta didik sebagai  buku panduan.

Hasilnya bukan saja siswa menguasai kitab kuning dalam bahasa inggris namun mereka juga memiliki Kompetensi Akademik yang dapat diandalkan terbukti perolehan Nilai Ujian Nasional sangat membanggakan di kabupaten  Pamekasan .

Menurut penuturan bapak  Kyai Abdul Hanan para siswa dan santri yang menuntut ilmu di Pesantren dan SMP Puncak Darussalam berdatangan dari berbagai provinsi di Indonesia,seperti Kalimantan,Nusa Tenggara, Jakarta , Surabaya dan Madura ,bahkan tidak jarang mendapatkan kunjungan dari beberapa Perguruan Tinggi termasuk dari Malaysia . Tidak ada pemasaran secara khusus namun keunggulan  mutu program pendidikan tersebar dai mulut kemulut (word of mouth) merupakan kepercayaan masyarakat atas pelayanan program di SMP Puncak Darussalam  Kabupaten Pamakesan .

Ingin rasanya ,menggali lebih dalam tentang beragam kegiatan di Pesantren dan SMP Puncak Darussalam Kabupeten Pamekasan, namun waktu jualah yang memisahkan kami dengan pengurus pondok  pesantren yang saya rasakan sangat ramah, bersahabat dan persaudaraan.Akhirnya kami pun pamit untuk kembali pulng  “keseberang”.



0 komentar:

Posting Komentar