Menempuh perjalanan lebih dari 12 KM dari pusat kota ,berkelok
,menanjak dan melewati pemandangan alam yang asri menuju puncak bukit Desa
Potokan Daya kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan untuk bertemu pengurus SMP Puncak Darusalam kab
Pamekasan, sungguh travelling yang sangat menyenangkan.
Terlebih menyenangkan lagi setelah bertemu bapak Kyai Abdul Hanan selaku pemimpin pondok beserta jajarannya, kami ,saya bersama kru ragam pendidikan Jawa Timur UPT Tekkomdik disambut hangat seperti menyambut keluarga dekat. Sehingga seluruh kepenatan dari subuh sampai menjelang sholat magrib menjadi hilang dan terasa fresh kembali.
Terlebih menyenangkan lagi setelah bertemu bapak Kyai Abdul Hanan selaku pemimpin pondok beserta jajarannya, kami ,saya bersama kru ragam pendidikan Jawa Timur UPT Tekkomdik disambut hangat seperti menyambut keluarga dekat. Sehingga seluruh kepenatan dari subuh sampai menjelang sholat magrib menjadi hilang dan terasa fresh kembali.
Bangunan pondok “salafi” didesain
dengan arsitektur modern sehingga menambah kekagumam kami atas pelayanan
pendidikan di sekolah ini,mengingat keberadaan bangunan tersebut berada di
puncak bukit yang dikelilingi hutan lebat. Pemandangan indah dibawah bukit terlihat asri dari lokasi pondok
yang juga sekaligus lokasi SMP Puncak Darussalam Kabupetan Pamekasan.
Disekolah inilah pembelajaran
Kitab Kuning di terjemahkan kedalam bahasa Inggris sebagai kompetensi Wajib
bagi peserta didik SMP Puncak Darusalam Pamekasan. Sekolah yang juga mengacu
pada kurikulum nasional memiliki kurikulum lokal yakni pembentukan Spiritual Intelligence untuk membentuk karakter religius ,berpengetahuan
mandiri dan berketerampilan serta
berakhlak mulia dengan kurikulum pesantren dengan model pembelajaran boarding school.
Salah satunya yakni kajian kitab kuning berbahasa Inggris,dimana
kitab kuning adalah kitab tradisional yang berisi pelajaran agama Islam yang biasanya diajarkan pada pondok pesantre
yang juga dikenal sebagai kitab gundul karena tidak adanya tanda bacaan, Kitab
ini biasanya berisi ilmu fiqh ,aqidah,akhlak,tashauf ,hadist ,sejarah tafsir Al
Qur’an sehingga mutu lulusan memiliki added
value .
Tentu saja bukanlah mudah mengkombinasikan
metode pembelajaran antara Kitab Kuning
sebagai disiplin ilmu yang menggunakan nahfu dan sharaf dengan bahasa inggris sebagai disiplin ilmu grammer sebagai tata bahasa tersendiri apalagi jika mengingat peserta didik adalah usia SMP. Namun
kesulitan ini merupakan tantangan bagi SMP Puncak Darussalam untuk meningkatkan
mutu pelayanan prima pendidikan kepada peserta didik.
Strategi yang diterapkan untuk
membentuk kompetensi bahasa Inggris melalui Darwis Classical ,yakni siswa masuk
pada kelas bahasa inggris yang didesain
agar peserta dapat menguasai bahasa Inggris dalam membaca,berbicara,mendengarkan
dan menulis dengan mudah tentunya sesuai
dengan kaidah bahasa universal dibawah bimbingan guru profesional .
Sedangkan untuk dasar dasar nahfu
dan sharaf dibentuk kelas tersendiri dibawah bimbingan para guru profesional sehingga
siswa juga mengusasi dasar dasar
kemampuan membaca Kitab Kuning.
Pertemuan antara metode bahasa
inggris dan metode cara membaca Kitab kuning inilah kemudian dikembangkan
menjadi kelas transelasi kitab kuning kedalam bahasa Inggris juga dibawah bimbingan tenaga
pendidik profesional.
Layaknya sebuah pesantren tentu saja Taklim
Muta’alim merupakan dasar dari kegiatan
belajar mengajar yang diadalamnya juga berisi adab pembelajaran, sehingga siswa
tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dunia dan diniyah melainkan peserta
didik juga mendapatkan pembelajaran adab belajar,menjadi santri ,dan akhlak
mulia .
Model pembelajaran kitab kuning
berpedoman pada peningkatan kompetensi individual melalui model sorogan dimana para siswa diukur
kemampuan indidividualnya melalui kemampuan membaca ,menterjemahkan kata demi
kata secara mandiri dihadapan guru
pembinanya. Metode ini sangat efektif untuk mengukur ketuntasan minimal dari meteri
yang harus dikuasai siswa.
Model berikutnya adalah halaqoh
dimana para peserta didik diasah disccussion skill atau belajar dalam
kelompok kelompok kecil sehingga terjadi proses adaptasi ,kecakapan sosial ,kemampuan
berkomunikasi secara kelompok dan kemandirian dapat terjalin harmonis.
Model Bandongan adalah transfer knowledge dari kyai atau para ustadz
yang disimak,mendengar ,menyimak dan mencatat oleh para santri sebagai peserta didik dengan “buku paket” yang dimiliki peserta
didik sebagai buku panduan.
Hasilnya bukan saja siswa
menguasai kitab kuning dalam bahasa inggris namun mereka juga memiliki Kompetensi
Akademik yang dapat diandalkan terbukti perolehan Nilai Ujian Nasional sangat
membanggakan di kabupaten Pamekasan .
Menurut penuturan bapak Kyai Abdul Hanan para siswa dan santri yang
menuntut ilmu di Pesantren dan SMP Puncak Darussalam berdatangan dari berbagai
provinsi di Indonesia,seperti Kalimantan,Nusa Tenggara, Jakarta , Surabaya dan
Madura ,bahkan tidak jarang mendapatkan kunjungan dari beberapa Perguruan
Tinggi termasuk dari Malaysia . Tidak ada pemasaran secara khusus namun
keunggulan mutu program pendidikan
tersebar dai mulut kemulut (word of
mouth) merupakan kepercayaan masyarakat atas pelayanan program di SMP
Puncak Darussalam Kabupaten Pamakesan .
Ingin rasanya ,menggali lebih
dalam tentang beragam kegiatan di Pesantren dan SMP Puncak Darussalam Kabupeten
Pamekasan, namun waktu jualah yang memisahkan kami dengan pengurus pondok pesantren yang saya rasakan sangat ramah,
bersahabat dan persaudaraan.Akhirnya kami pun pamit untuk kembali pulng “keseberang”.
0 komentar:
Posting Komentar