Banyak cara dilakukan para guru
agar dapat meningkatkan minat motivasi daya serap dan prestasi belajar siswa
dengan berbagai macam kegiatan termasuk
mempersiapkan media pembelajaran, mulai dari yang konvensional sampai yang
berbasis TIK. Perkembangan tekonologi
informasi dan komunikasi semakin pesat oleh karena itu memanfaatkan TIK dalam proses kegiatan pembelajaran sudah
merupakan keharusan.
Mengapa..? Karena sesungguhnya
anak anak yang merupakan peserta didik adalah segmen yang paling mudah menyerap
perkembangan teknologi. Seperti diketahui anak anak adalah penggemar berbagai games berbasis teknologi informasi.
Sehingga mereka adalah generasi digital
immigrant yakni generasi yang lahir sudah menggunakan teknologi (TIK).
Sedangkan para pendidik mengalami
ketidak berdayaan dalam pemanfaatan tekonologi informasi komunikasi terutama
dalam pemanfaatannya dalam menggunakan untuk media pembelajaran.
“..Personal computer in their role of extenders of human intellect, can
act as tools to enhance the natural
creativity of children, not least because their use will become pervasive as technology
become cheaper, more miniaturized and increasingly accessible. The task then
becomes one of harnessing and applying that creativity in a structured an
disciplined way”. As Longworth and Davies ,Lifelong Learning.
Digital Story Telling merupakan
gabungan berbagai cerita yang menyangkut penjelasan dari suatu teori atau
konsep yang disajikan dalam bentuk teks,gambar,suara video dalam bentuk slide
fim berdurasi pendek serta dapat
diterapkan dalam semua mata pelajaran. Melalui media pembelajaran Digital Story
Telling mempermudah pendidik dalam
memberikan pemahaman atas konsep atau teori yang dipelajari kepada peserta
didik. Namun persoalannya tidak semua pendidik dapat membuat media pembelajaran
berbasis Digital Story Telling. Sehingga pemanfaatannya belum merata dikalangan
pendidikan.
Menyadari peluang inilah lembaga kursus dan pelatihan SBI Eka Pasirian Kabupaten Lumajang menyebar luaskan pendidikan bahasa Inggris
dan komputer kepada masyarakat. Berbekal
short course dari Universitas Ternama diluar negeri melalui distance learning ,Bapak
Bekti Sawiji S.Pd selaku direktur LKP
SBI EKA Pasirian Lumajang ,mengembangkan
dan menularkan ilmu cara membuat Digital Story Telling melalui Workshop
Pengembangan Media Pembelajaran :Cerita
Digital,diselenggrakan di gedung SBI atau inhouse training pada sekolah atau
lembaga pendidikan, lama belajarnya adalah satu minggu. Sedangkan pesertanya adalah para pendidik yang
sudah bisa memanfaatkan dan mendayagunakan komputer.
Kurikulum pada workshop Pengembangan Media
Pembelajaran :Cerita Digital disusun berdasarkan urutan materi dan kompetensi
yang didapat para peserta pelatihan mulai dari dasar dasar
pemogrman,pemanfaatan berbagai asesoris program hingga penggabungan seluruh
elemen dari digital story telling.
Diakui oleh pak Bekti panggilan
akrab Bekti Sawiji sekalipun digital
story telling ini sangat bermanfaat bagi peningkatan mutu proses pembelajaran
namun bukan hal yang mudah untuk meyakinkan sekolah atau instansi terkait berkenaan dengan pemanfaatan digital strory telling sebagai media
pembelajaran. Namun beliau yakin perlahan tapi pasti pemanftaan TIK
pembelajaran akan banyak digunakan sehingga ICT
Minded dikalangan para pendidik makin berkembang.
Sekalipun membutuhkan tenaga dan
waktu ekstra keras untuk menuju lokasi tempat LKP SBI Eka Pasirian mengingat
jarak dari pusat kota Lumajang kurang lebih 20 KM dan 165 KM dari arah Surabaya. Namun bangunan
berlantai dua ini dipenuhi oleh peserta kursus yang sangat padat untuk tahun ajaran 2014
-2015 jumlah peserta didik nya mencapai 500 siswa dari berbagai program kursus Sungguh prestasi yang luar biasa terutama trust
dari masyarakat.
Daftar Pustaka
Kank Hari Konsep Kehumasan
Pendidikan Indonesia
Naskah Ragam Pendidikan ,Prod UPT
Tekkomdik Dinas Pendidikan Jawa Timur : LKP SBI EKA Pasirian Kabupaten Lumajang
0 komentar:
Posting Komentar