Para siswa memutuskan untuk menuliskan
hasil pengamatannya pada kertas tugas individual yang dimilikinya dengan gaya
bahasanya sendiri selanjutnya bersama sesama anggota kelompok belajarnya mereka
saling bertukar informasi untuk mendapatkan konklusi dari tugas yang diberikan
guru mata pelajarannya kepada mereka itulah yang biasa disebut project base learning ,pembelajaran
berbasisi penugasan. Selanjutnya para siswa tersebut menyusun sebuah kesimpulan
dari metode ilmiah yang dikembangkan yang dipersiapkan untuk di presentasikan
dalam diskusi panel pada tahap pembelajaran selajutnya,inilah sekilas
pembelajaran kontekstual yang biasa disebut CTL.
Sedangkan pembelajaran
kontekstual merupakan sebuah konsep
belajar yang menggunakan penerapan teori
dan dengan contoh contoh kongkret disekitar siswa,sehingga para siswa dapat
melihat hubungan langsung dari teori yang didapatnya dengan kondisi lingkungan
sekitarnya, dan sebaliknya .
“Mereka yang belajar paling baik
dan paling fleksible dengan memberikan tanggung jawab terhadap materi yang dipelajarinya,
mereka mengembangkan rasa ingin tahunya sendiri, mereka memiliki kemampuan
memahami ojek yang dipelajarinya dan mereka memiliki rasa percaya diri pasti
bisa”. Charles Handy , The Age of Unreason.
Most important,if you focus your childs attention on the many and
various likeable and interseting qualities of people –from their grand
strivings to their funny little habits –and if he see that you like people, he
is bound to become apeople liker too . Feinman,S . Social referencing in
infancy , Merrill Palmer Quarterly.
Penerapan pembelajaran
kontekstual di SMPN 4 Lumajang merupakan perwujudan dari misi sekolah yakni
menumbuhkan rasa percaya diri dan
semangat kompetisi secara sehat kepada siswa agar memiliki prestasi dan daya
saing untuk bidang akademik dan non akademik,memfasilitasi kebutuhan peserta didik sesuai kecakapan dan
kompetensinya,memotivasi siswa menjadi pelajar yang mandiri dan menguasai TIK ,mampu menggali informasi
dari berbagai sumber .mampu berpikir logis,kritis, kreatif dan inovatif serta
meningkatkan kompetensi kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai
profesionalitasnya serta menyediakan sarana dan prasarana yan memadai untuk
keterlaksanaan pembelajaran aktif.
Sebagaimana disampaikan oleh ibu
Roro panggilan akrab Rr Suindah Wijayanti ,S.Pd. MM selaku guru pembina
kegiatan pembelajaran CTL,bahwa kompetensi para pendidik harus sesuai dengan
standar yang ditetapkan ,termasuk dalam mengenali kompetensi individual siswa. Dikarenakan
spirit pembelajaran CTL yakni dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Peran guru disini adalah
bertindak sebagai fsilitator pembelajaran yakni mendorong siswa untuk dapat
berpikir kreatif dan produktif .Sehingga peserta didik memiliki peluang dan
kesempatan untuk mengembangkan konsep berpikir eksplorasi,elaborasi dan
konfirmasi.
Berkaitan dengan memahami
kompetensi individual para pendidik
diharapkan dapat membantu siswa mengenali diri dan mengetahui kesulitan
yang dihadapu dalam proses pembelajaran ,tugas pendidik adalah memberikan arahan
dan bimbingan sehingga siswa memiliki kepercayaan diri dan keberanian diri
untuk mencoba menyelesaikan tugas tugas yang diberikan pendidik dengan perasaan
nyaman.
Hasilnya memang sangat memuaskan
disamping pencapaian nilai akademik yang
cukup tinggi dan prestasi non akademik yang cukup membanggkan, sekolah inipun menjadi
sekolah percontohan penerapan CTL di tingkat provinsi dan berlafiliasi dengan
USAID.
Guna membekali life skill siswa
dimasa depan penerapan CTL merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat
disarankan dalam kegiatan pembelajaran. Dan saya pun kemudian pamit untuk
melanjutkan perjalanan berikutnya..
Daftar Pustaka
Kank Hari Konsep Kehumasan
Pendidikan Indonesia
Naskah Ragam Pendidikan ,Prod UPT
Tekkomdik Dinas Pendidikan Jawa Timur : SMPN 4
Kabupaten Lumajang
0 komentar:
Posting Komentar