Pages

Jumat, 15 November 2019

Kepala SMK adalah CMO, Urai Benang Kusut Pengangguran Jenjang SMK

Keterserapan Lulusan SMK di Pasar Kerja Daya Tarik Minat Masyarakat.
Mulai dari zaman  SMK masih  bernama STM dan SMEA atau sekolah keterampilan lainnya. Mereka yang memilih jalur pendidikan ini pasti memiliki tujuan untuk cepat kerja usai lulus. Namun apakah benar otomatis begitu..? Nggak ...
Buktinya dari  data resmi  menunjukkan bahwa  bahwa pengangguran terbanyak justru dari lulusan SMK. Kalo dicari penyebabnya, ya akan debatable .
Yang harus dibenahi adalah

1. Dunia  industri yang diera persaingan  sangat ketat ini  tentu akan memperhitungkan kebutuhan  nakernya apalagi untuk jenis pekerjaan yang bersifat massal bisa digantikan robot teknologi cnc dapat mengakomodasi nya.  Oleh karena itu "kurikulum"atau apapun konten pembelajaran harus terutama membaca trend perkembangan industri di wilayah itu dan kebutuhan tenaga kerja nya. Ini yang disebut Zonasi  Kurikulum oleh Bp  Dr.Hudiyono. M.Si , Plt Kadisdik Jatim , Karo Kessos Jatim.

2. Memperbanyak kerjasama dengan industri bisnis, berbagai perusahaan baik untuk kepentingan magang ,penempatan kerja maupun mewarnai pembelajaran  vokasi , mencakup etik dan etos  kerja ,  penguasaan perangkat, semangat berkompetisi dan tentu saja tranfer keterampilan kerja  yang dibutuhkan industrinya secara berkesinambungan.

3. Praktek real wirausaha dan  manajemen pengelolaan usaha baik konvensional maupun digital dengan memanfaatkan local wisdom atau kekayaan alam  daerah setempat. Bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga  terkait misalnya pada teknologi pengolahan pangan untuk produk komoditas daerah dimana SMK berasal sekaligus pengembangan  pemasarannya. Kepala Sekolah dan perangkat kerja lainnya  harus menjadi CMO , Cheif Marketing Officer.

Kombinasi sense of pedagogie dan sense of business adalah kunci pendidikan vokasi masa depan.  (KHS)
Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar