Pages

Selasa, 24 Maret 2015

Siswa Mengajar, Mencetak Prestasi Akedemik Siswa. Case Study: SMPN 1 Mejayan –Madiun

“Pengaruh teman sebaya jauh lebih kuat dari pengaruh orang dewasa lainnya” merupakan “ merupakan branding strategi   plan  sekaligus   menjelaskan model pembelajaran efektif di SMPN 1 Mejayan –Madiun . Tak berbeda  dengan sekolah sekolah lain di seluruh  Indonesia sekolah ini pun juga menerapkan kurikulum yang berlaku secara nasional.
Sekolah yang meraih peringkat satu  di kabupaten Madiun ini menjadi pilihan  favorit siswa dan orang tuanya,minat mereka tidak pernah surut untuk mendorong kesuksesan pembelajaran di sekolah itu. Namun yang menjadi unique proportional learning adalah pembelajaran melalui teman sebaya dalam kegiatan belajar (akedemik) menjadi challenge tersendiri bagi proses KBM dan siswa itu sendiri.

Sebagaimana tertulis dalam salah butir dari Association for Experiential Education 2011 ,para 4:
“Relationships are developed and nurtured ; student to self,student to others, and student to the world at large”.



Tak bisa dibantah kegiatan pembelajaran dengan model peer educator atau tutor teman sebaya  ini membuat siswa mendapatkan experiential learning yang menyenangkan sekaligus dapat meningkatkan semangat belajar  dan prestasi mereka.  Sebagaimana dikatakan oleh Kepala SMPN 1 Mejayan , Drs Hendro Suwondo,MPd  latar belakang dari program tutor teman sebaya adalah mengakomodasi potensi unggul dari siswanya dibidang akademik . Yang saat proses Penerimaan Siswa Baru  (PSB) mendapatkan   input peserta didik  dengan prestasi  akademik diatas rata rata.
   

"Memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki potensi akademik yang lebih unggul  untuk melakukan pendampingan  (tutor Sebaya ) inilah siswa  bersangkutan secara tidak langsung juga meningkatkan kemampuan belajarnya  sekaligus mempermudah siswa yang menjadi “subjek “didik menjadi lebih mudah menerima pembelajaran dari  tutor sebaya tadi.   Sehingga terjadi proses pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan kompetensi sekaligus citra diri positif dari siswa baik sebagai tutor maupun siswa  subjek didik itu sendiri"  Demikian Pungkas Pak Hendro panggilan akrab  Kepala SMPN 1 Mejayan -Madiun 

Dengan demikian siswa dapat melakukan belajar  dan mengeksplor rasa ingin tahunya  melalui pengalaman langsung dari teman sebayanya, siswa dapat bertanya ,berdiskusi bahkan menjawab soal dengan model pemecahan masalah dari teman sebayanya tanpa memiliki beban takut salah,siswa dapat menggali informasi sebanyak banyaknya dari penngalaman belajar dari tutor sebayanya. Pada akhirnya siswa mendapatkan solusi dari soal –soal materi pelajaran  ,pemahaman teori /konsep maupun implenatasi rumus dari teman sebayanya dengan bahasa dan cara pembahasan yang sesuai dengan bahasa  dan logika diantara mereka sendiri. Dengan demikian  baik tutor sebaya maupun siswa “subjek didik” memiliki sense of belonging dan sense of ownership dalam kegiatan pembelajarannya.  

Secara tidak langsung ekuaitas brand sekolah  akan terangkat sekaligus  dipersepsi oleh masyarakat sebagai institusi pendidikan yang berkualitas, tentu   terutama  dukungan dan peran orang tua siswa menjadi bagian paling penting dalam peningkatan dan kesinambungan   program tutor sebaya ini.  Komunikasi harmonis merupakan kunci keberhasilan dalam menggaet rasa simpati orang tua siswa untuk mendukung keberhasilan program. Maka tidak mengherankan jika SMPN 1 Mejayan-Madiun menjadi teladan bagi sekolah lain dan “icon “ kebanggaan dalam penyelenggaraan keberhasilan  dalam kegiatan pembelajran dengan memanfaatkan tutor sebaya di Madiun   

Hasil paling nyata atau objective sebua kegiatan pembelajaran ini adalah meraih prestasi akademik melalui pembelajaran yang menyenangkan dengan teman sebaya”.

Daftar Pustaka
Naskah Ragam Pendidikan On TV UPT Tekkomdik -Dinas Pendidikan Jatim  : Tutorial Sebaya SMPN Mejayan 1 Madiun 


Selengkapnya saksikan tayangannya: 

0 komentar:

Posting Komentar